Banyuwangi -Kabar Reskrim Polri| Pendopo Sabha Swagata Blambangan, salah satu ikon bersejarah di Banyuwangi, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu objek wisata bersejarah yang menarik minat para wisatawan lokal maupun internasional. Berdiri megah sejak tahun 1770-an, Pendopo ini merupakan saksi perjalanan sejarah dan kebudayaan Banyuwangi sepanjang waktu.
Pendopo Sabha Swagata Blambangan dibangun pada masa pemerintahan Bupati Banyuwangi pertama, Mas Alit, dan hingga saat ini masih digunakan sebagai rumah dinas bupati yang menjabat. Arsitektur unik yang menggabungkan kekhasan budaya lokal dan peninggalan masa lalu masih terjaga dengan baik sebagai contoh keindahan arsitektur zaman keemasan Banyuwangi.
Salah satu keistimewaan Pendopo ini adalah bangunan bawah tanah yang menyerupai bunker, yang pada pandangan pertama tampak seperti taman biasa dengan kemiringan 60 derajat.
seorang pengunjung dan pecinta sejarah Banyuwangi, Joko, Menjelaskan, bangunan bawah tanah ini terdiri dari enam kamar, ruang makan, dan lobi, serta dinding sepanjang lorong kamar yang dihiasi dengan lukisan yang menggambarkan sejarah perjalanan Banyuwangi.
“Ada juga beberapa lukisan yang menggambarkan sejarah Banyuwangi,” ucapnya, Kamis (26/10/2023).
Tak hanya itu, di bagian luar Pendopo, wisatawan akan menemukan sumur Sri Tanjung yang menjadi cikal bakal penamaan Banyuwangi. Kehadiran sumur ini menambah keunikan sejarah yang menyelimuti Pendopo Sabha Swagata Blambangan sebagai destinasi wisata.
Pengunjung yang berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan tak hanya akan dimanjakan oleh arsitektur mempesona, tetapi juga bisa menyelami sejarah Banyuwangi yang penuh kekayaan dan warisan budaya. Diharapkan, wisata sejarah ini turut mendukung upaya pelestarian nilai-nilai historis dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi.
Dengan pengunjung yang semakin meningkat, Pendopo Sabha Swagata Blambangan menjadi wadah bagi warga dan wisatawan untuk mengeksplor sejarah dan warisan budaya Banyuwangi. Kehadiran Pendopo ini menjadi bukti kejayaan masa lalu yang membentuk Banyuwangi menjadi kota perbatasan yang kaya akan sejarah dan budaya.