BeritaUmum

Sanggahan Haji Zainul Amin atau Haji Tamar Terkait Isu Sapi Betina

Situbondo,Jawa Timur – Kabar Reskrim Polri//Menyikapi terkait isu penangkaran Sapi Betina yang beredar di masyarakat pesisir Besuki yang sempat viral dan heboh dikarenakan bau kotoran dan kesehatannya, Lembaga Peduli Lingkungan Hidup Tapalkuda Nusantara (LPLH TN), Ilham Fahruzi bersama Asosiasi Pewarta Situbondo (APSi), Buhari Muslim dan Media Tipikor Indonesia (MTI) Biro Situbondo, Didid Prayitno langsung terjun mendatangi lokasi di RT 001/RW 003, Dusun Petukangan, Desa Pesisir, Kec. Besuki, Kab. Situbondo, Prov. Jawa Timur, Kamis (18/05/2022).

Melihat fakta kenyataan yang ada di lokasi tim investigasi LPLH TN, APSi, MTI tidak mendapati bau kotoran apapun seperti yang telah diisukan oleh masyarakat yang sempat viral dan heboh, bahkan tim investigasi LPLH TN untuk memastikan isu tersebut mendekati tumpukan kotoran sapi betina dan menciumnya tidak ada juga baunya, sedangkan tim APSi dan MTI menghitung jumlah sapi betina didapati dengan jumlah 16 ekor yang lama dan 1 ekor yang baru, jumlah 17 ekor sapi betina.

Usut punya usut ternyata seluruh kotoran dikelola dengan baik bahkan air kencing sapi betina di fermentasi untuk pupuk cair organik, adapun khabar sapi betina yang telah dijual dikarenakan sakit dan memang sapi betina bantuan dari Dislukkanak Situbondo tidak layak dikembang biakkan dan banyak yang kurus kerontang, namun Haji Zainul Amin atau Haji Tamar berusaha semaksimal mungkin untuk mengembang biakkan ternak dan telah mengganti sapi betuna kurus kerontang dengan sapi betina yang lebih sehat dengan cara bertahap walaupun tanpa dukungan tambahan dana dan prasarana dari pemberi bantuan sapi betina tersebut yakni Dislukkanak Kab. Situbondo.

Sehingga Haji Zainul Amin atau Haji Tamar menyanggah terkait isu bau sapi betina dan isu penggelapan sapi bantuan Dislukkanak Kab. Situbondo yang viral dan heboh dengan mengatakan, “Justru saya sangat berharap kepada Dislutkanak Kab. Situbondo untuk datang kesini dengan memberikan bantuan sarana dan prasana dikarenakan untuk biaya perawatannya saja sudah besar dan untuk kebersihannya tidak pernah di anggarkan atau tidak pernah diperhatikan oleh Dinas.” ucapnya

Download Berita

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button