BeritaPeristiwa

Terkesan Lamban Proses Perbaikan Jembatan Dampak Banjir, Sekolah Pun Terpaksa Ditinggalkan

BANYUWANGI,- Kabar Reskrim Polri| Bencana banjir yang sempat memporakporandakan sarana masyarakat berupa jembatan penghubung desa warga Karangharjo dan Tegalharjo kecamatan Glenmore, kabupaten Banyuwangi, propinsi Jawa timur hingga saat ini masih belum ada bentuk jembatan baru. Rabu (18/1/2022)

Akan tetapi warga dusun gunung krikilan, desa tegalharjo, kecamatan Glenmore, dapat sedikit bernafas lega, sebuah jembatan darurat yang telah terbangun bisa menjadi sarana alternatif darurat untuk sekedar melakukan aktifitas ke desa sebelah.

Mirisnya, jembatan darurat yang hanya mengunakan tali seling dan bambu tersebut justru bersumber dari hasil donasi dari beberapa pihak yang tertera di sebuah bener.

Kendati telah ada sarana jembatan darurat warga dusun gunung krikilan mengaku was-was.

” Kalau jembatan yang lama sudah selesai pembangunan di sebelah timur sungai, dan jembatan darurat nya ada di sebelah selatan, karna memang hany mengunakan tambang seling dan bambu pada saat di lewati terasa seperti goyang-goyang,” ujar ST

ST berharap agar jembatan yang awal segera selesai di perbaiki, apalagi ini sudah lama.

” Kami hanya ingin segera ada rialisasi jembatan sebagia akses dalam melakukan semua aktivitas, meskipun telah ada jembatan darurat saya pribadi selalu was- was, bahkan untuk anak-anak yang masih sekolah di SD negeri 7 kini harus menepati rumah warga di sebelah timur sungai, mereka yang bersala dari desa Karangharjo semua pada takut untuk melewati jembatan darurat,” terang ST

Hal senada dijelaskan RD warga desa Karangharjo” saat ini kami hanya bisa menunggu dan menanti realisasi perbaikan jembatan, selain berdampak pada perekonomian warga dusun sebelah, kasihan pada murida dan guru SDN 7 Tegalharjo, saat proses belajarengajar harus menepati rumah milik warga dengan luas ruang yang sangat minim,” paparnya

Secara praktis karna was-was saat melewati jembatan darurat sekolahn yang memang berada di area terisolir terpaksa ditingalkan dan lebih memilih rumah warga sebagai tempat belajar.

” Meskipun telah ada jembatan darurat, mereka tetap trauma dan was-was, jika hal ini tidak segera mendapat respon cepat, saya takut secara sikis dan mental mereka tidak fokus dalam mengikuti setiap pembelajaran. Maka, pada kali ini dengan adanya berita dari media sibernews.co.id pihak Pemkab dan dinas terkait meninjau dan mengutamakan proses percepatan jembatan peanen demi warga dan pendidikan yang ada di sini,”pungkas RD pada awak media wartawan

Sayangnya, pada saat awak media mendatangi rumah warga yang di jadikan tempat belajar mengajar tersebut kedapatan sepi karna di liburkan.

Sekedar untuk diketahui Sumber donasi untuk pembuatan jembatan darurat dengan tinggi hampir 15 meter dari permukaan sungai dan panjang hampir 20 meter tersebut berasal dari PGRI kabupaten Banyuwangi, PGRI cabang Glenmore, darmawanita kabupaten Banyuwangi, korwildik glenmore, koperasi gesti rukun, PT kebun Glenfaloch, Kadus Glenfaloch dan seluruh warga masyarakat.(*)

Download Berita

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button